apa itu islam

RAMADHAN DAN JUJUR

RAMADHAN DAN JUJUR

 

Jujur adalah sifat terpuji yang diperintahkan oleh Islam bahkan merupakan inti dari segala kebaikan, artinya bagi siapapun yang tidak memiliki kejujuran maka tidak diharapkan kebaikannya, dan barangsiapa tidak bisa berbuat jujur maka dia akan berkutat dengan dusta yang merupakan sifat kebalikan dari jujur, sedangkan dusta merupakan sifat inti dari keburukan.

Oleh karenanya Nabi kita ‘alaihishalatu wasallam berwasiat dalam salah satu haditsnya:

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا

Kalian wajib bersifat jujur karena jujur menghantarkan kepada kebaikan dan kebaikan menghantarkan kepada surga, barangsiapa jujur dan berusaha ntuk jujur sampai dicatat oleh Allah termasuk golongan shiddiq, dan jauhilah oleh kalian sifat dusta karena dusta menghantarkan kepada keburukan dan keburukan menghantarkan kepada neraka, barangsiapa berdusta dan berusaha untuk dusta sampai dicatat oleh Allah termasuk golongan pendusta.” (HR. Muttafqun ‘alaih)

Allah ta’ala menyebut Al Qur’an dengan As Shidqu (jujur/ benar) karena berisi kebenaran, dan orang yang membenarkan Al Qur’an, artinya jujur dengan keyakinannya terhadap Al Qur’an dan mau mengamalkannya maka mereka disebut dengan orang-orang yang bertaqwa, sebagaimana diisyaratkan oleh Allah ta’ala di dalam firman-Nya :

وَالَّذِي جَاءَ بِالصِّدْقِ وَصَدَّقَ بِهِ أُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ (33)

Dan orang yang datang dengan As Shidqu (Al Qur’an) dan membenarkannya maka kereka adalah orang-orang bertaqwa.” (QS. Az Zumar: 33)

Juga dijelaskan di dalam ayat yang lain bahwa ketaqwaan tidak akan bisa diraih oleh seseorang sampai dia bisa jujur, seperti yang disebutkan oleh Allah ta’ala di dalam firman-Nya :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ (119)

”Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan jadilah (bergaullah) bersama orang-orang yang jujur. “ (QS. At Taubah: 119)

Dari ayat-ayat dan hadits tesrsebut maka kita dapat mengambil pelajaran bahwa ketaqwaan kepada Allah tidaklah dapat dicapai kecuali diawali dengan kebaikan-kebaikan dan segala kebaikan tidak akan mudah dilakukan seseorang kecuali telah dipegang kuncinya yaitu AS SHIDQU (jujur).

Apakah yang dimaksud dengan jujur ?

Jujur maknanya kesesuaian antara apa yang diyakini dengan kenyataan, atau juga kadang disebutkan keselarasan antara ucapan dan perbuatan.

Oleh karenanya Allah ta’ala mencela orang-orang beriman yang ucapannya tidak sesuai dengan amalnya bahkan mengancamnya dengan kemarahan yang besar, seperti disebutkan di dalam firman-Nya yang maknanya :

Wahai orang-orang beriman mengapa kalian berbicara sesuatu yang tidak kalian amalkan ?  sungguh besar kemarahan disisi Allah bila kalian mengatakan apa yang tidak kalian amalkan.” (QS. As Shaf: 2)

Dalam hal apakah jujur harus dilakukan ?

Jujur wajib dilakukan oleh seorang muslim dalam segala hal dari aspek kehidupannya, karena ketidak jujuran dalam satu hal saja walaupun tidak terkait dengan urusan agama atau sesuatu yang penting akan berdampak pada penyimpangan yang lain.

Maka sudah saatnya masing-masing kita untuk menanamkan atau menumbuhkan kembali sifat langka yang mulia ini bila kita ingin mendapatkan kemuliaan disisi Allah ta’ala kelak diakhirat, karena manusia disisi Allah terbagi menjadi empat, dari tingkat yang paling tinggi sampai tingkat yang paling rendah, sebagaimana disebutkan oleh Allah ta’ala di dalam firman-Nya :

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ   عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ   وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا (69)

Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya maka mereka akan dikumpulkan oleh Allah di akhirat bersama golongan para Nabi, orang-orang yang jujur, para syuhada dan orang-orang yang shalih.” (QS. An-Nisa: 69)

Mereka ditempatkan oleh Allah ditempat yang tinggi dibawah para nabi.

Bulan Ramadhan bulan untuk menjadikan jiwa-jiwa orang beriman menjadi bertaqwa kepada Allah dengan berbagai macam ibadah yang disyariatkan untuk dilaksanakan baik siang maupun malamnya, akan tetapi tidak berarti amal-amal tersebut bila tanpa dihadirkan kejujuran saat melaksanakan amal.

Mari kita mulai dari diri kita untuk jujur terhadap Allah kemudian kepada diri sendiri kemudian kepada orang-orang disekitar kita, semoga hal ini menjadi awal langkah untuk menggapai ketaqwaan di bulan mulia dan penuh berkah ini. Amiiin.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.