apa itu islam

Selamat Datang Ramadhan

SELAMAT DATANG RAMADHAN

Ramadhan bulan penuh berkah sudah datang menghampiri kita, kesempatan emas telah disediakan oleh Allah ta’ala untuk kita semua para hamba-Nya, maka mari kita menyambutnya dengan penuh suka cita dan keimanan, sebab Nabi kita pernah menyampaikan bahwa seseorang merugi besar ketika Ramadhan tiba sampai meninggalkannya tetapi dosanya tidak diampuni, maka Ramadhan adalah bulan yang disediakan oleh Allah ta’ala untuk para hamba-Nya agar dosa-dosa mereka dapat diampuni.

Demikian juga beliau memberitakan kepada kita bahwa setiap amal kebaikan didalamnya dilipatgandakan sampai sepuluh kali lipat bahkan sampai tujuh ratus kali lipat, maka janganlah disia-siakan datangnya bulan ini sesaatpun kecuali dengan amal kebaikan.

Setiap amal hamba tidak akan memberikan kebaikan bagi pelakunya kecuali tegak diatas dasar yang benar dan tujuan yang lurus, hal ini diisyaratkan oleh Allah ta’ala dalam firman-Nya :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (183)

Wahai orang-orang yang beriman telah diwajibkan ibadah shiyam kepada kalian sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang-orang bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)

Ayat tersebut mengisyaratkan dasar amal yaitu IMAN, yaitu seseorang beramal harus karena imannya yang ada di dalam hatinya.

Yaitu adanya unsur-unsur berikut saat beramal :

  1. IKHLAS, murni melaksanakan ketaatan karena mengharapkan ridha Allah ta’ala.

  2. SABAR, lapang hati, tidak berkeluh kesah saat menjalankan ketaatan.

  3. TAWAKKAL, menjalankan ketaatan sesuai dengan ketentuaannya yang dicontohkan oleh Nabi kita dan mengharapkan kebaikan hanya dari Allah ta’ala.

  4. WARA’, menjauhi segala kemaksiatan yang besarnya atau yang kecilnya, yang dapat menggugurkan pahala ibadah.

  5. SYUKUR, saat diberi karunia dapat menyelesaikan suatu ketaatan, karena tidaklah seorang hamba dapat melakukannya melainkan berkat pertolongan dari Allah ta’ala.

Bila ibadah seseorang baik shalatnya, shiyam atau lainnya dan hatinya seperti itu maka dia tidak lagi peduli apakah manusia memujinya atau mencelanya karena dia beribadah hanya untuk Allah ta’ala dan bukan untuk manusia, demikianlah seharusnya keadaan hati seorang hamba saat menjalankan ibadah kepada Allah ta’ala.

Bila keadaannya selalu demikian maka nilai ketaqwaan akan diraihnya, dan dengan itu dia mendapatkan kebaikan-kebaikan yang telah dijanjikan oleh Allah ta’ala melalui Rasul-Nya shalallahu ‘laihi wasallam.

Lalu bagaimanakah kita dapat mendeteksi bahwa nilai ketaqwaan sudah Allah ta’ala berikan kepada seseorang ?

Al Qur’an mengisyaratkan makna ketaqwaan kepada kita, diantaranya disebutkan dalam firman-Nya:

وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ غَيْرَ بَعِيدٍ (31) هَذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ (32) مَنْ خَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ وَجَاءَ بِقَلْبٍ مُنِيبٍ (33)

Dan didekatkanlah syurga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka).  Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya). (yaitu) orang yang takut kepada Tuhan yang Maha Pemurah sedang dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat.” (QS. Qaf: 31-33)

Dalam ayat-ayat ini disebutkan bahwa orang yang bertakwa adalah orang yang selalu kembali kepada Allah dengan ketaatan dan menjaga syariat-Nya dan apa yang diharamkan oleh-Nya, hal itu dilakukan karena rasa takutnya kepada Allah ta’ala yang tertanam di dalam hatinya, serta memiliki hati yang bersih dari segala penyakit-penyakitnya.

Makna taqwa tersebut kemudian dikuatkan dengan tanda-tanda yang nampak dalam kesehariaannya, sebagaimana diisyaratkan juga di dalam surat Ali Imran (133-135) yaitu :

  1. Suka berinfak

  2. Mampu meredam amarah

  3. Mudah memaafkan kesalahan orang lain

  4. Selalu beristighfar dari perbuatan dosa

Juga disebutkan dalam surat Adz-Dzariat (16-19), yaitu :

  1. Suka berbuat baik kepada siapapun

  2. Sedikit tidur dimalam hari (untuk shalat malam)

  3. Selalu beristighfar di akhir malam

  4. Suka memberi kepada orang yang datang meminta dan kepada orang miskin

Bila nilai-nilai ini sudah melekat dengan diri seseorang maka nilai taqwa sudah Allah ta’ala berikan kepadanya, semoga Allah senantiasa memudahkan kita untuk meraihnya dan menjadikan Ramadhan tahun ini sebagai permulaan untuk menjadikan kita lebih baik dan hamba-Nya yang bertaqwa, washalallahu ‘ala Muhammadin wa’ala alihi washahbihi ajma’in.

Judul : Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Penulis : Tata Abdul Ghoni, Lc.

Editor : Aziz Rahman, Lc.

Muroja’ah : M. Toharo, Lc.

Penanggung Jawab : Gayyats Abdul Baqi

Setting & Layout : Radio Kita & Ailatv Cirebon Publisher

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.