ABU MUSA AL-ASY’ARI
Saatnya kita menyelami kehidupan Sahabat yang berhati lembut, Zuhuud,serta tekun beribadah kepada Alllah. yaitu Abdullah bin Qais yang dikenal dengan julukan Abu Musa al-Asy’ari .seorang pemimpin terkemuka, Sahabat Rasulullah, serta ahli hukum Islam dan ilmu-ilmu al-Qur’an.
Kisahnya yang penuh berkah ini diawali dari negeri Yaman tempat dia hidup di tengah-tengah penduduknya yang digambarkan oleh Nabi sebagai orang-orang yang berhati lembut.
Rasul bersabda : “Telah datang kepada kalian penduduk Yaman; merka adalah orang-orang yang punya hati yang lembut dan halus. Keimanan adalah Yaman, dan hikmah adalah Yaman.”1
Menurut riwayat lain disebutkan : “Telah datang penduduk Yaman. Merkalah orang-orang yang berhati paling lembut dan halus. Fiqih adalah Yaman, dan hikmah adalah Yaman.”2
Meskipun usianya masih relatif muda, Abu Musa sudah mengingkari dalam hati penyembahan kaumnya terhadap berhala-hala yang tidak mendatangkan manfaat ataupun mudharat itu.
1 Muttafaq’alaih dari Abu Hurairah. Lihat Shahibul Jami’ (no.53).
2 Muttafaq’alaih dari Abu Hurairah. Lihat Shahibul Jami’ (no.54).
Dari lubuk hati yang paling dalam, ia sangat berharap munculnya sebuah mukjizat yang dapat membebaskan manusia dari belenggu kemusyrikan menuju cahaya tauhid (Pengesakan Allah) serta ketaatan kepadanya. Cita-cita mulianya itu segera dikabulkan Allah dengan diturunkannya mukjizat mulia melalui utusannya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
